Sabtu, 15 Mei 2010

Menggagas pendidikan alternatif

Pemaparan bapak samsyul maarif

Dari dari paradigma pendidikan kita sudah salah,dii Indonesia apapun itu bisa hidup di indonesia . karena orang indonesia unik, kontruksi baru pendidikan yang humanis, kultural dan religius.
Masyarakat indonesia masyarakat yang beragama dan berbudaya. Hanya sebagai KTP tidak bisa melakukan trasformasi nilai. Kita da pergerseran yang sangat luar biasa seperti budaya ketimuran tawaduk mengormati sesama. Dibarat tidak bisa membuat rumah karena tidak da yang membantu . demokrasi kita menuju pad demokrasi barat. Untuk menuju masyarakat madani harus berdasar demokrasi. Bukan demokrasi liberal yang menuju pada individualistik. Fonding father menginginkan adanya lokal wisdom.
Budaya liberalisme perlu kita waspadai karena kita banyak dari jebolan UGM mereka mampu melakukan trobosan trobosan. Kita kurang meiliki daya saing lebih menjadi masyarakat yang konsutif dan matrealistik. Kita sekarang mengalami infrasutruktur dilihat pada kondisi fisik: proses Un di gubug reog dan tejadi dikotomis antar negri dan swasta.
Sprasuktur (idea) suatu konsep abstrcak kalo orang tidak punya ide apa yang akan kita jual. Tapi sayangnya ide kita kadaluarsa masih bersifat konservatif (sluman, slumun slamet) kta harus cerdas melihat fonomena terjadi. Masih tradisionalis tidak bisa berfikir bebas.
Positifistik tidak ada tranfer nilai, face and intersst. Pendidikan mau apa tergantung pada ideologi.Pe ndidikan kita tidak bisa maju karena positivistik. Mau belajar Hig kelas harus pake uang, anak-nak mau belajar harus pake uang, atas nama perputakaan bayar, sepatu bayar lebih baik ortu pada mengundurkan diri. RSBI materinya penjejalan saja. Tidak melakukan interktif dan komunikatif dengan peserta didik. Guru kuta tida siap. Nalar guru kita adalah orang yang tidak siap, perubahan KBK dan KTSP belum apa sadar. Minim anggaran, teati non sektor pendidikan luar biasa. Negara tangga guru ekselen ada program prioritas karena perubahan masyarakat diawalai dari guru jepang bertanya berapa banyak guru kita karena apa yang dilakukan guru kita adalah manusia. Merubah kultur yang malas menjadi kreatif dan inovatif. Pos kritik masyarakat relativistas. Kahsan ahanafi mengahadi barat dengan nalar barat. Epistimologi pake wahyu, orang yang mencari kebenaran harus menyusahkan diri. Dengan adanya kontruktivisme itu jika dibiarkan akan sangat berbahaya terhadap banga ini.
Problematika pendidikan
Pertama pada Ideologi pasar bebasas, tidak menggali potensi tapi mengotak-ngotakkan pendidikan itu harus bebas, janghan sampai menyumbat potensi anak. Kembalikan anak pada alam. Rekontruksi gurunya tidak jelas endinnya kapitalis dan dehunanisasi, maka ide-ide kritis masa rasa itu muncul matinya pendikan dalam rangka mengembalikan arti pendidikan.
Ada pendidikan alternatif adalah adalah perlawanan. Gurunya tidak dibayar mau, anaknya pinter, dari yang mencela menjadi takdzim, ada perubahan karakter behavior yang luar biasa (Madrasah). Menyapa kapada orang tua. Siapa yang cinta kepada indikatornya baca alqur’n . pendidika melanggengkan sistem kekuaasaan, UN. Ujian kedua merupakan belum siap. Evaluasi yang konmprehensif tidak bia di klam dengan bebarapa materi pelajaran, standarnya juga tidak jelas. Dan yang paling parah anak didik kita hanya mengedepankan nilai yang kosong oriantasi tidak memiliki idiologi, kritis dan dan paling tidak indonesia sudah mengalami dis harmoni, jangan sampai mengeksploitasi alam.
Sekolah kita pada kategori kapitalis dan non kapitalis, kalo ingin kaya jangan lewat pendidikan tapi bagai man usaha mengkomersialisasikan pendidikann moto kita mahal berkualiatas. Kurikulum industrialisasi. Dalam Ronggo warsito joyo boyo Orang-orang kita itu hatinya sudah bersatu dengan alam. Proseses penyadaran itu penting dan civil society dengan indikator mandiri. Penelitian posivistik tidak akan bisa maju. Kita masih memandang manusi pada objek tidak subjek yang bisa membangun mandiri dan krativitas.
Ada nalar kritis yang segera kita perlu donhgkrak.
Pragmatis, kta kalo bisa meramu kita harus menjadi insan alkamil, jalur metodologinya dogi adalah doa. Tapi delalah ora pinter, hanya ngepel masjid banyak yang menjadi pejabat. Waspada semua itu adalah teori belajar apa bedanya 50rb dengan mbah min. Skarang bisa menjadi berkembang karena mahasiswa punya managemen. Kalo pingin sukses tapi jangan bertumpu pada positivistik semua kembalikan pada tuhan.
Takdir ala biqdr takdir berdasarkan standar. Harus bisa memahami wahyu dengan realitas.Kita itu sebenarnya bebas dalam memilih tapi jangan sampai ngawur tanpa arah. Jika kepengin lihat tuhat lihatlah saya (nabi) memberi kebebasan tapi da percontohan atau Refrensi
Pendidka sebagai alat perlawanan. Kiata tidak boleh terhegomoni apapun dalam dunia pendidik an karena membebaskan .
Kalo bisa guru itu harus bisa menyeimbangkan pada tuhan manusia dan alam.
Aktif lerning oarang barat memang ada penelitian yang terus menerus, teori itu terus dilanjutkan dan ulamak kita itu sebenarnya spesialisasi yang namanya atik menjadi referensi memang ibsnusia sangat menguasai betul, kalo barat menguasai ilmu berhanti dengan ilmu. Islam ada keterpaduan, teori untuk ibadah.

Dinamika forum
Nama syaiful Bhs inggris : Kiat tidak bisa lepas dari matrealisme, pendidikan yang berorientasi pada pengabdian. Manusia dituntuntut mememnuhi kebutuhan, lambat laun berorientasi pada matrealisme. Didesa agak berkurang karena globalisasi. Bagaimana pemerintah atau usaha kita untuk sekolah madrasah tetep pada orientasi pada pengabdian dan langkah-langkah.
Kholis dari jurusan Bahasa Inggris : Sekolah yang berpau kapitalis dan non kapitalis sekolah kapitslis menjadi faforit. Bagai man bisa menjadi favorit, bagaiman sekolah bisa maju dan bisa menjadi faforit, sekolah liberal sanga merusak taukhid kitab di injak tidak ada di protes. Demokrasi islam
Ulva jurusan bahasa Inggris : Pendidikan ijasah dengan orioentasi uang, gagsan cemerlang masih sedikit. Pendidikan berbasis multi intelegent, kita bingung bagaimana sikap kita tetap memiliki idealis. Belajar itu harus bisa memahami manusia karena manusia itu unik, indonesia soka marah karena mungkin idiologi pengajaran salah.
Jawaban
Indonesia sudah tulus ada tidaknya sertifikasi pendidikan tetap jalan, pemerintah dan regulasinya. Guru kita di kritik portofolio sekarang sudah ada anggaran, sekarang sudah ada empowering. Ada upaya untuk ememrdekakan dalam prespektif proposional dan harus berkualitas. Kualitas menjadi trend.
Sesadaran ini berawal dari kesederhanaan, tidak harus anak didik tidak mau belajar tidak ada orang. Mencari titik temu aliraan madzhab, wasyawiru bil amr. Nabi muhammmad dengan kelembutan maknai di maknai negara maknai. Kultur muhammad dengan orang yahudi islam mampu merespon dan mengabdosi, untuk bisa melihat kebenaran itu memang berat.
Pesantren yang melakukan modernisasi itu pincang. Tapi jika integritas itu yang sempurna. Banyak orang yang ingin melanggengkankan pada tradisis dan melakukan perubahan.
Hermes nabi idris, bagai mana dia memiliki sisi kenabian untuk mengabdi tuhan. Ada yang menerima mentah dan mendalam. Bagaiman nabi muhammad ingin membahasakan tuhan juga harus melihat bahsa manusia.
Ilmu pengetahuan di pegang ulamak itu ada keseimbangan.
Learning experient itu penting biar tidak menjadi pemburu indutrialisasi.
Sosial engginering (rekayasa sosial).
Anak meras asyik dengan alam. Kirikulum kita jauh dengan realita, apalagi sikap dan perilaku. Harusnya ada transformasi, bimbingan ada modeling. Agama bisa menjadi trcansformasi pencerdasan. Kita harus berfikir moderat dalam berfikir. Peka buadaya kita dengarkan, kta hayati dan kita amalkan,

Wasiat budaya baca, mendengar, santun. Membaca ilmu itu akan berending pada kesejahteraan. Ilmu sangat memberikan pencerahan,
Anda itu ada karena eksistensi berunagan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar