Jumat, 14 Mei 2010

Aksi Hardiknas 2010

Dalam momentum hari pendidikan nasional kami Dari BEM KM IKIP PGRI Semarang tidak mau ketinggalan untuk bersikap terhadap mandulnya pendidikan yang ada di Indonesia, hal ini disebabkan pemerintah tidak mampu membrigdown secara kongkrit terhadap tujuan pendidikan yang ada di sisdiknas.
Kita melihat pemerintah belum secara tegas meletakkan pendidikan sebagai landasan kemajuan bangsa. pertama dilihat dari sistem pendidikan yang berjalan yang hanya menonjolkan pada sisi kognitif saja. terlihat ketika UN dijadikan salah satu faktor penentu kelululsan peserta didik. pada dasarnya evaluasi pembelajaran kita sepekat tapi jangan sampai evaluasi tersebut dijadikan penentu kelulusan hal akan berdampak secara sistemik terhadap pendidikan. dari pendidik sendiri tentunya akan memprioritaskan dari mata pelajaran yang digunakan untuk UN saja sehingga pelajaran yang non UN terkesampingkan. hal ini tidak sinergis dengan filsafat pendidikan itu sendiri yang secara hakekatnya pendidikan akan mampu menggali kemampuan yang dimiliki peserta didik selain itu pendidikan harus bisa menjadikan orang yang mandiri.
Berikutnya pendidikan kita tidak mampu mengelola sumber daya alam yang luar biasa dimiliki negri yang memiliki simbul gemah ripah loh jinawi tongkat ditancapkan mampu tumbuh, laut yang maha luas. pertanian yang maha dahsyat, gunung dengan sumber kekayaan yang melimpah ruah. tapi hal ini sangat ironis dengan melihat realita yang ada, masyarakat masih miskin, kelaparan, banyak yang menjadi buruh dinegri sendiri. dan yang menjadi saya sangat sedih ketika masih mendengar pemerintah mengambil kebijakan untuk impor beras, brambang dan lain-lain terkait pertanian.
selain itu pendiiakan kita tidak mampu menghargai pendidik dengan upah yang belum layak (SWSTA dab GTT) hal ini kita telusuri mengapa sekolah-seklah banyak yang tidak lulus karena upah yang di dapat belum sebanding dengan karja yang dilakukan. bayangkan uang 50 ribu bisa untuk apa dalam satu bulan satu hari saja jika kita hitung hanya digaji 1500 rupiah. makan saja belum dapat, apa lagi transport dan biaya kebutuhan pokok lainya.
Kita berharap pemerintah buka mata melihat pendidikan nasional, kita juga sempat kenal dengan beberapa media yang kami anggap patner kita sebagai saksi sejarah statemen pemerintah dalam menaggapi aksi dan Audiensi yang kita lakukan
1. SCTV (70405048) arya
2. TVKU (70916655) mudha
3. jawa Pos. (7059179) adit
4. Cakra Tv (085640007321) kukuh
5. Smart Fm (081845122) timo
6. Raika FM (081325858232) Alfian
7. Elshinta (08179506495) Andika
8. Idila Tv One (02470446567) Arif
9. kompas (08562936192) heruin
10. kompas (085629185559) raditia
11. Indowarta (081326091117) Deni
Kita cukup puas dengan aksi tersebut karena pemerintah menjanjikan tanggala 16 akan di follow upi di pusat. tapi p[erjuangan belum berakhir kita akan selau mengawal janji-janji manis anggota dewan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar